10 September 2008

Bangkrut versi Islam

Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Tahukah kalian siapa sebenarnya orang yang bangkrut?" Para sahabat menjawab, "Orang yang bangkrut menurut pandangan kami adalah seorang yang tidak memiliki dirham (uang) dan tidak mermliki harta benda". Kemudlan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata, "Orang yang bangkrut dari umatku adalah orang yang datang pada hari Kiamat membawa pahala shalat, pahala puasa dan zakatnya, (tapi ketika hidup di dunia) dia mencaci orang lain, menuduh orang lain, memakan harta orang lain (secara bathil), menumpahkan darah orang lain (secara bathil) dan dia memukul orang lain, lalu dia diadili dengan cara kebaikannya dibagi-bagikan kepada orang ini dan kepada orang itu (yang pernah dia zhalimi). Sehingga apabila seluruh pahala amal kebaikannya telah habis, tapi masih ada orang yang menuntut kepadanya, maka dosa-dosa mereka (yang pernah dia zhalimi) ditimpakan kepadanya dan (pada akhirnya) dia dilemparkan ke dalam neraka." (Riwayat Muslim, At-Tirmidzi, Ahmad dan lainnya)

PELAJARAN BERHARGA
Hadits ini memberikan banyak sekali pelajaran berharga bagi kita, di antaranya:

1. Bertanya jawab merupakan cara efektif dalam memperoleh ilmu, karena ilmu yang dijelaskan oleh seorang guru/pengajar dengan cara ini akan mudah diingat dan diserap oleh murid.

2. Hendaklah kita berhati-hati terhadap peringatan dan larangan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena setiap larangan dan peringatannya berdampak sangat berat, Allah berfirman, "Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah-Nya takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa azab yang pedih," (An-Nur:63).

Maka bersegeralah memenuhl panggilan dan seruan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, karena umat yang tanggap terhadap perintah dan seruannya dijamin masuk surga. Beliau Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Setiap ummatku dijamin masuk surga kecuali orang yang enggan". Para shahabat bertanya, "Siapa yang enggan masuk surga ya Rasulullah?" Beliau menjawab, "Siapa yang mena'atiku pasti masuk surga dan siapa yang durhaka kepadaku itulah orang yang enggan masuk surga." (Riwayat Al-Bukhari dan lainnya).

3. Seorang hamba yang membawa pahala shalat, zakat, puasa dan ibadah lainnya belum tentu bisa menikmati pahala-pahalanya tersebut di akhirat kelak kalau dia suka menzhalimi orang lain ketika hidup di dunia. Sebab orang-orang yang terzhalimi akan datang ke hadapan Allah untuk menuntut orang yang menzaliminya, lalu pahala-pahala orang yang berbuat zhalim itu dilimpahkan kepada orang-orang yang pernah dia zalimi, sehingga seluruh pahalanya habis dan tiada satu pun yang tersisa untuknya. Namun masih ada orang yang datang kepadanya untuk menuntut, sehingga Allah pun melimpahkan dosa-dosa orang tersebut untuk dipikulnya. Maka akhirnya dia memikul dosa-dosa orang lain lalu dia dilemparkan ke dalam neraka.

4. Orang bangkrut yang sebenar nya bukanlah orang yang bangkrut ketika hidup di dunia ini, tapi bangkrut pada hari Kiamat kelak, sebab kebangkrutan di dunia ini masih bisa diatasi dan pasti ada jalan keluarnya kalau dia menghadapinya dengan ketaqwaan.

Allah berfirman, "Barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan ke lua." (Ath Thalaq:2). Kemudian Allah melanjutkan dalam ayat, "Dan barangslapa yang bertaqwa kepada Allah niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya." (Ath Thalaq: 4).

Adapun kebangkrutan pada hari Kiamat kelak tiada solusi yang bisa dijalani selain dilempar dan dibenamkan ke dalam neraka.

5. Jangan menyia-nyiakan pahala amal ibadah dengan melakukan tindakan zhalim pada orang lain yang akan menyebabkan kebangkrutan di hari Kiamat kelak. Karena pada intinya tidak ada hutang yang gratis, orang yang berhutang pasti membayar hutangnya, baik secara tunai di dunia atau dibayar nanti di akhirat kelak dengan pahala.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa melakukan kezhaliman pada saudaranya atas kehormatannya atau apa pun bentuknya, maka hendaklah dia minta kehalalan atas tindakan zhalimnya itu selagi hidup pada hari ini (di dunia ini) sebelum dinar dan dirham (harta kekayaan) tidak bermanfaat lagi, (jika tidak) maka (di akhirat kelak) amal shalihnya diambil sesuai kadar kezhaliman (untuk tebusannya), dan jika dia tidak memiliki amal shalih, maka diambil sebagian dosa-dosa saudaranya lain dibebankan padanya" (Riwayat Al-Bukhari)

RUPA-RUPA KEDZALIMAN

Bentuk tindakan zhalim yang mejadi sebab kebangkrutan pada hari Kiamat banyak sekali, di antaranya;

• Tidak menjaga lisannya dan mencela, menghina, mencerca, mencaci maki, menggunjing, mengadu domba, memfitnah, menuduh, mencari-cari kesalahan orang lain dan lain-lainnya.

Dalam sebuah riwayat Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Bukanlah akhlaq seorang mukmin melakukan tha'an, melaknat, dan mengucapkan perkataan yang keji lagi kotor." (Riwayat Al-Bukhari).

Tha'an adalah tindakan zalim dari seorang yang suka merendahkan kehormatan orang lain, suka mencela, mencaci, menghina, menggunjing, mengadu domba, memfitnah dan lain sebagainya.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam juga bersabda, “Mencaci maki seorang muslim adalah tindakan fasik dan memeranginya adalah kekufuran." (Riwayat Muslim)

Dosa menggunjing (menyebut kejelekan orang lain) digambarkan oleh Al-Qur' an seperti seorang yang memakan daging bangkai saudaranya sendiri. Mestinya kita berlindung dari menciderai kehormatan saudara kita?!

• Mengambil hak saudaranya dengan cara yang batil dan sewenang-wenang; seperti memakan harta saudaranya, tidak membayar hutang kepada saudaranya, menyerobot tanah saudaranya, menipu dalam jual beli, tidak amanah dalam tugas dan pekerjaan, menipu dan bersumpah palsu untuk mendapatkan sesuatu dan sebagainya.

• Menumpahkan darah saudara nya tanpa alasan yang haq, karena kehancuran dunia dan seisinya jauh lebih ringan daripada tertumpahnya darah seorang muslim (dengan cara yang bathil).

• Menyakiti orang lain baik dengan cara memukul, melukai fisik, perasaan dan hatinya. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, "Seorang muslim yang baik adalah yang menjaga tangan dan lisannya sehingga tidak menyakiti saudara muslimnya yang lain" (Riwayat Al-Bukhari, Muslim dan lainnya)

• Dan masih banyak lagi bentuk kezhaliman yang bisa menyebabkan seseorang bangkrut di hari Kiamat kelak.

Selagi nyawa masih di kandung badan, selama nafas terhirup segar, dan selagi matahari masih terbit di ufuk timur, mari kita berenung akan segala kedzaliman yang pernah kita kerjakan! Alangkah bijaknya apabila kita sesegera mungkin menyelesaikannya sebelum peradilan akherat benar-benar ditegakkan! Allahul Musta'an

Tidak ada komentar: